
Team Falcons Pertahankan Dominasi, Juara Lagi di Esports World Cup 2025
Team Falcons Pertahankan Dominasi, Juara Lagi di Esports World Cup 2025
Beritagameku – Riyadh, Arab Saudi – Team Falcons kembali menunjukkan taringnya di kancah esports dunia setelah sukses mempertahankan gelar Esports World Cup (EWC) 2025 Club Championship. Meski hanya meraih satu trofi utama, konsistensi lintas game membuat tim asal Arab Saudi ini kembali duduk di singgasana juara, sekaligus mengamankan hadiah fantastis senilai $7 juta dari total prize pool sebesar $27 juta.
Penampilan Menyeluruh: Tampil di 21 dari 25 Cabang
Falcons tidak perlu mendominasi banyak cabang untuk meraih gelar. Satu kemenangan di Overwatch 2 Esports World Cup sudah cukup menjadi kunci. Namun, yang membuat mereka unggul adalah keberanian tampil di 21 dari 25 game yang dipertandingkan—jumlah terbanyak di antara seluruh peserta.
Nama besar seperti Team Liquid dan Team Vitality berusaha memberi perlawanan. Meski begitu, jumlah partisipasi Falcons dan stabilitas performa mereka membuat para rival tertinggal dalam perolehan poin.
Persaingan Ketat Hingga Pekan Terakhir
Turnamen yang berlangsung dari 8 Juli hingga 24 Agustus 2025 tidak berjalan mulus bagi Falcons. Sang juara bertahan baru mencetak kemenangan pertama pada 3 Agustus lewat Overwatch Midseason Championship.
Persaingan memanas hingga pekan ketujuh. Falcons (4700 poin) masih terus dikejar oleh Liquid (4200 poin) dan Vitality (3950 poin). Momen penentu datang ketika Falcons berhasil menyingkirkan G2 Esports di ajang Counter-Strike 2 (CS2) dan mengamankan tambahan poin krusial.
Sementara itu, upaya Liquid untuk menyalip lewat cabang Crossfire dan Street Fighter 6 pupus setelah Alan “Nephew” Sun harus mengakui keunggulan legenda Jepang Tokido. Dari situ, jalan Falcons menuju gelar semakin terbuka lebar.
Hasil Akhir Klasemen
Setelah seluruh pertandingan rampung, inilah tiga besar EWC 2025 Club Championship:
-
Team Falcons – 4900 poin
-
Team Liquid – 4200 poin
-
Team Vitality – 4050 poin (perkiraan resmi)
Meski tidak mendominasi semua cabang, kedalaman roster Falcons di banyak game terbukti menjadi faktor kunci dalam sistem penilaian multi-game ini.
Dari Juara FIFA ke Raksasa Esports Global
Team Falcons lahir pada 2017, dipimpin oleh Mossaad “Msdossary” Al-Dossary, juara FIFA eWorld Cup. Dalam kurun delapan tahun, Falcons berevolusi menjadi salah satu organisasi esports terbesar dunia dengan koleksi hadiah lebih dari $10 juta.
Kesuksesan di EWC 2025 semakin menegaskan bahwa Falcons bukan sekadar tim, melainkan institusi esports dengan infrastruktur modern, dukungan finansial besar, dan visi jangka panjang.
Kontroversi: “Pay-to-Win” dan Sportswashing
Namun, kemenangan Falcons tidak lepas dari kontroversi. Banyak penggemar menyebut keberhasilan mereka sebagai hasil dari strategi “pay-to-win”. Dengan dukungan dana besar, Falcons mampu menurunkan skuad di hampir semua cabang, sebuah kemewahan yang sulit ditandingi organisasi lain.
Lebih jauh, penyelenggaraan Esports World Cup yang didukung oleh Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi menuai kritik internasional. Isu sportswashing kembali mencuat, di mana esports dituding menjadi sarana untuk memperhalus citra politik negara.
Meski demikian, sulit menafikan bahwa dominasi Falcons telah mengubah peta persaingan esports global. Organisasi lain kini ditantang untuk menata ulang strategi mereka agar bisa tetap bersaing.
Kesimpulan
Team Falcons kembali mengukir sejarah di Esports World Cup 2025. Dengan strategi konsistensi lintas game, organisasi ini berhasil mempertahankan gelar juara dan memperkuat reputasi sebagai raksasa esports dunia.
Meski dibayangi kontroversi soal “pay-to-win” dan sportswashing, keberhasilan Falcons memperlihatkan bagaimana kombinasi dukungan finansial, struktur organisasi profesional, dan kedalaman roster bisa menjadi resep sukses di era esports modern.
Kini muncul pertanyaan besar:
Apakah model Falcons akan menjadi standar baru esports global? Atau justru memicu reformasi sistem kompetisi internasional agar lebih adil?
Hanya waktu yang bisa memberikan jawabannya.