
beritagameku - N0tail Kembali ke Pro Scene Dota 2 Setelah 2,5 Tahun Vakum – Kejutan Manis atau Pertanda Comeback?
N0tail Kembali ke Pro Scene Dota 2 Setelah 2,5 Tahun Vakum – Kejutan Manis atau Pertanda Comeback?
Beritagameku : Komunitas Dota 2 baru saja dikejutkan oleh kembalinya salah satu sosok paling legendaris dalam sejarah game ini: Johan “n0tail” Sundstein. Setelah lebih dari dua tahun absen dari panggung kompetitif, nama besar OG ini mendadak muncul kembali – bukan sebagai pelatih, bukan sebagai komentator, tapi kembali mengenakan jersey OG dan turun langsung ke medan pertempuran.
Pada Grand Final CCT Season 2 Series 2, OG harus menghadapi tim kuat asal kawasan CIS, 1win. Namun jelang laga krusial ini, OG mengumumkan lewat kanal resmi mereka di Telegram bahwa Tamir “Daze” Tokpanov tidak dapat bermain karena masalah teknis. Sebagai gantinya, n0tail turun sebagai stand-in.
“Karena kendala teknis yang dialami oleh Daze, N0tail akan bermain sebagai stand-in melawan tim 1win,” tulis OG dalam pernyataan singkatnya.
Walau belum dijelaskan lebih jauh apa penyebab pastinya, kembalinya n0tail ke in-game setelah 2,5 tahun vakum langsung memicu reaksi besar. Komunitas Dota 2 dibuat heboh. Forum dan media sosial dipenuhi komentar antusias, spekulasi, hingga nostalgia akan masa-masa kejayaan OG di bawah kepemimpinan pria asal Denmark tersebut.
Legenda yang Tak Pernah Padam
Buat penggemar baru, nama n0tail mungkin hanya terdengar sebagai pelatih OG. Tapi bagi para veteran Dota 2, n0tail adalah simbol semangat juang, kreativitas, dan keberanian ambil risiko. Lahir pada 8 Oktober 1993, n0tail memulai karier profesionalnya di usia belasan tahun lewat game Heroes of Newerth. Ketika banyak pro player pindah ke Dota 2, n0tail pun ikut mengambil langkah besar yang mengubah hidupnya.
Kariernya di Dota 2 dimulai dari tim seperti Fnatic.EU dan sempat mencicipi pengalaman bersama Team Secret. Namun titik balik terbesarnya adalah pada tahun 2015, saat ia memutuskan membentuk tim sendiri: OG.
OG bukan sekadar tim Dota biasa. Di bawah kepemimpinan n0tail, OG tumbuh sebagai organisasi dengan identitas unik. Mereka dikenal bukan hanya karena prestasi, tetapi juga gaya main yang penuh improvisasi, draft yang anti-mainstream, dan chemistry tim yang begitu solid. OG mewakili kebebasan dalam strategi, keberanian bermain di luar meta, dan mentalitas “berani beda”.
Semua itu berpuncak pada tahun 2018 dan 2019, ketika OG menjuarai The International (TI) dua kali berturut-turut — rekor yang hingga kini belum bisa disamai oleh tim manapun. Di bawah komando n0tail, OG menciptakan sejarah dan menjadikan dirinya sebagai pemain Dota 2 dengan total pendapatan turnamen tertinggi sepanjang masa.
Rehat dari Panggung, Fokus ke Generasi Baru
Setelah gelar juara TI kedua, n0tail mulai mengambil langkah mundur. Pada 2021, ia memutuskan untuk vakum dari kompetisi profesional dan fokus sebagai pelatih serta mentor bagi roster muda OG. Bersama manajemen tim, ia aktif membangun ekosistem baru, menciptakan ruang berkembang bagi generasi selanjutnya.
Tak hanya itu, n0tail juga meluncurkan berbagai inisiatif independen. Salah satunya adalah membentuk tim Old G, tim berisi mantan pemain OG yang mencoba bangkit dari bawah melalui jalur kualifikasi terbuka dan DPC. Meskipun tak berhasil menembus tier atas, proyek tersebut memperlihatkan bahwa semangat kompetitif n0tail belum benar-benar padam.
2025: Tahun yang Penuh Perubahan untuk OG dan N0tail
Tahun 2025 jadi babak baru bagi OG. Di tengah kondisi kompetitif yang makin dinamis, OG mengumumkan pembubaran divisi mereka di Amerika Selatan, OG.LATAM, yang belum lama dibentuk. Hal ini menandakan adanya penataan ulang fokus organisasi.
Dan di tengah segala perubahan tersebut, muncullah kejutan terbesar: n0tail kembali bermain.
Kehadirannya di final CCT bukan sekadar nostalgia. Meski hanya sebagai stand-in menggantikan Daze, banyak yang menilai ini adalah momen penting yang menunjukkan bahwa n0tail masih punya hasrat dan kapasitas untuk bersaing. Ia tak terlihat kaku. Justru, ia tampil penuh semangat dan tetap menyatu dengan ritme permainan.
Tak sedikit penggemar yang berspekulasi: apakah ini awal dari comeback penuh? Apakah n0tail akan kembali jadi bagian aktif roster OG, atau membentuk tim baru untuk mengejar satu TI terakhir sebelum gantung mouse?
Lebih dari Sekadar Pemain
Apa yang membuat momen ini begitu spesial adalah karena n0tail bukan hanya legenda karena prestasinya, tapi juga karena perannya dalam membentuk wajah esports Dota 2 modern.
Ia adalah pemimpin, perancang strategi, inspirator, dan contoh nyata bahwa membangun sesuatu dari nol dengan prinsip yang kuat bisa menghasilkan hal luar biasa. Bahkan ketika ia tidak bermain, pengaruhnya tetap terasa — baik di OG, di komunitas, maupun di proyek-proyek independennya.
Kini, dengan kembalinya ia ke panggung kompetitif, walau hanya sementara, rasanya seperti menyalakan kembali obor yang lama terdiam.
Akhir atau Awal Babak Baru?
Pertanyaan besar yang kini muncul: Apakah kembalinya n0tail hanya momen satu kali? Atau pertanda bahwa dia siap kembali sepenuhnya?
OG sendiri belum memberikan sinyal lebih lanjut. Namun banyak fans berharap bahwa ini bukan akhir, melainkan awal dari babak baru. Sebuah babak di mana legenda tak hanya jadi saksi sejarah, tapi juga kembali menjadi bagian dari cerita yang sedang ditulis.
Apa pun yang akan terjadi, satu hal pasti: ketika n0tail kembali ke dalam game, Dota 2 kembali terasa hidup.